Basuki Tjahaja Purnama semakin tidak dianggap oleh masyarakat
Jakarta. Ahok bahkan terkesan dijadikan sebagai salah satu musuh
masyarakat, alias Public Enemy.
Setelah rencana untuk menghadiri kegiatan di dua mesjid wilayah
Kalideres, tidak kesampaian, akibat penolakan oleh warga dengan alasan
jika nantinya Ahok datang justru akan menjadikan mereka korban fitnah.
“Masuk ke dalam mesjid, lalu foto-foto dan diunggah ke sosial media,
seakan-akan semua mendukungnya, itu kan fitnah, dan kami tidak mau ikut
berdosa atas fitnah itu,” ujar salah satu warga Kalideres.
Rencana Ahok yang ingin mendatangi mesjid dengan alasan safari
ramadhan, yang berada di Jakarta tidak berjalan mulus, penolakan demi
penolakan akhirnya mulai berjalan.
Kali ini remaja mesjid Nurul Falah, Jalan Tanjung Duren Pasar Kopro
Grogol, Petamburan Jakarta Barat, yang tidak menginginkan Ahok, para
remaja mesjid berkumpul di depan Mesjid, tidak lain menghalau rombongan
Ahok jangan sampai tiba di Mesjid.
Bahkan ketika pelaksanaan shalat taraweh, mereka masih waspada agar
Ahok jangan sampai muncul dan masuk menginjak mesjid, karena bagi mereka
Ahok bukanlah manusia yang layak menjadi teman.
“Kami bukan bagian dari teman Ahok, karena kami tidak kenal sama
sekali, dan juga tidak mau tahu siapa Ahok, dan Ahok tidak pantas jadi
Gubernur Jakarta,” ujar salah satu pemuda.
Fenomena penolakan Ahok semakin kencang, bahkan pemaksaan agar Ahok
bisa memasuki wilayah, terutama wilayah mesjid, menjadi peringatan
tersendiri bagi Ahok dari warga muslim Jakarta.
“Jika sampai Ahok tetap memaksa maka urusan terjadinya keributan,
bukan urusan kami,” ujarnya mengingatkan jika Ahok tetap memaksa masuk
dengan menggunakan TNI dan Polri, masyarakat justu semakin tidak
berempati.(ts/pb)/ eramuslim.com