Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Beberapa nash syar’i menyebutkan tentang
nama pohon di surga, seperti pohon anggur, kurma, delima, dan lainnya.
Salah satu namanya yang disebutkan dengan tegas adalah Thuba. Pohon
terbesar yang ada di sana. Sangat rindang dan begitu indah. Terbuat dari
emas. Darinya, pakaian ahli surga terbuat. (HR. Ibnu Hibban)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : وَظِلٍّ مَمْدُودٍ(
“Sesungguhnya di dalam surga
terdapat pohon yang dilewati oleh penunggang kuda selama seratus tahun
tapi ia tak keluar dari naungannya. Bacalah jika kalian mau, “Dan naungan yang terbentang luas” [QS. Al-Waqi’ah: 30].” (HR. Al-Bukhari)
Dalam Shahihaih, dari Abu Sa’id
al-Khudri, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pohon yang dilalui
oleh penunggang kuda yang mahir dan sangat kencang selama seratus tahun
tapi belum melampuinya.”
Bagi siapakah pohon tersebut?
Secara umum pohon Thuba diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang
beriman kepada beliau dan meniti sunnah-sunnahnya, baik ia pernah
berjumpa dengan beliau saat hidupnya ataukah tidak. (HR. Ahmad)
Dalam hadits lain juga disebutkan, Thuba
disediakan bagi orang yang senantiasa memperbaiki dirinya, sibuk dengan
aib dirinya dari mengurusi aib orang lain. Bukan berarti ia tidak
melakukan amar ma’ruf nahi munkar atau mengingkari kemungkaran. Karena
ada anggapan di umum, tidak pantas mengurusi aib/kesalahan orang lain
apabila ia meihat dalam dirinya masih bercokol aib. Tapi ia memperbaiki
dirinya terlebih dahulu lalu berusaha memperbaiki orang lain.
Salah satu kelompok lain yang disebutkan
dalam hadits, adalah mereka yang memperbanyak istighfar, sehingga
catatan amalnya dipenuhi dengannya.
Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
“Keberuntungan (nama untuk surga dan pohon di surga) bagi siapa yang mendapati catatan amalnya berisi istighfar yang banyak.”
(HR. Ibnu Majah, al-Nasai dalam al-Kubra, al-Baihaqi dalam al-Syu’ab,
Al-Bazzar dan selainnya. Dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah, no.
236)
Semoga kita termasuk bagian dari ahlil
jannah dan mendapat keberuntungan di akhirat sehingga bisa menikmati
keindahan pohon Thuba di sana. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Oleh: Ustadz Badrul Tamam