Soal:
Adakah dalilnya shalat sunat 2 rakaat sebelum (waktu) dhuha?
Jawab:
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah.
Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,
keluarga dan para sahabatnya.
Mungkin yang dimaksud adalah Shalat
Isyraq, yaitu shalat dua rakaat yang dikerjakan setelah matahari terbit,
kira-kira sekitar lima belas menit setelah matahari terbit. Menurut
Syaikh Utsaimin, Syaikh Ibnu Bazz, dan lainnya adalah ini termasuk
shalat Dhuha. Sebab waktu Shalat Dhuha sesudah matahari terbit dan
meninggi satu tombak, -sekitar 15 sampai 20 menit sesudah terbit- sampai
matahari mendekati dipertengahan, -sekitar 10 menit sebelum di
pertengahan-.
Tentang keutamaan shalat Isyraq ini
dijelaskan dalam hadits yang berstatus hasan pahalanya seperti haji dan
umrah dengan sempurna.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ
صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ
حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Siapa yang shalat Shubuh dengan
berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit,
kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah
sempurna (diulang tiga kali).” (HR. Al-Tirmidzi, dihassankan oleh Al-Albani dalam al-MIsykah, no. 971)
Diperolehnya keutamaan tersebut apabila
ditegakkan syarat-syarat yang disebutkan di dalamnya: Shalat Shubuh
berjama'ah, berada di tempat ia shalat (tidak berpindah dari tempat
shalatnya), waktunya diisi dengan dzikir (bukan membicarakan urusan
duniawi atau menyakiti orang), masih dalam keadaan suci, sampai terbit
matahari, dan diakhiri dengan shalat dua rakaat di waktu Dhuha. Kalau
syarat-syarat ini ditegakkan, maka shalat tersebut berpahala besar.
Namun, jika hanya shalat dua rakaat sesudah masuk waktu Dhuha dan tidak
diawali dengan syarat-syarat tadi, mengakhirkannya saat matahari sudah
memanas (sekitar jama 10 sampai seperempat jam sebelum matahari
dipertengahan) adalah lebih baik. Itulah yang disebut dengan shalat
awwabin.
Adapun dua rakaat yang dikerjakan
sebelum masuk waktu Dhuha, kami tidak menemukan adannya shalat khusus
pada waktu itu –kecuali qadha’ dua rakaat fajar-. Apalagi terdapat
larangan untuk mengerjakan shalat Sunnah sesudah shalat Shubuh sehingga
matahari naik setinggi tombak sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits
di Shahihain. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Oleh: Ustadz Badrul Tamam