Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Dari Abu Said Al-Khudry Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَا مِنْ
عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اَللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اَللَّهُ
بِذَلِكَ اَلْيَوْمِ عَنْ وَجْهِهِ اَلنَّارَ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidaklah ada seorang hamba yang
berpuasa satu hari waktu perang di jalan Allah, kecuali Allah akan
menjauhkannya dari api neraka dengan puasa itu sejauh 70 tahun
perjalanan.” (Muttafaq ‘Alaih, lafadznya milik Muslim)
Memperbanyak puasa menunjukkan kecintaan hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena ia meninggalkan apa yang disuka dan butuhkan oleh dirinya dari
makan, minum, hubungan suami istri hanya karena Tuhannya.
Supaya lebih sempurna pelaksanaan ibadah
yang disebutkan dalam hadits Qudsi, “Puasa itu untuk-Ku (Allah) dan Aku
sendiri yang akan membalasnya”, seseorang perlu menghadirkan niat dan
tujuan yang benar dalam pelaksaannya. Karena niat memiliki posisi
penting dalam suatu amal. Seseorang akan dibalas sesuai dengan naitnya.
Terkadang amal terlihat kecil bisa menjadi besar nilainya di sisi Allah
karena sebab niat yang lurus. Di antara niat dan tujuan yg harus
ditanamkan dalam diri shaimin:
1. Berpuasa dalam rangka bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan amal-amal yang dipaling dicintai oleh-Nya.
2. Berharap agar Allah menjauhkan wajah kita dari neraka sejauh 70 tahun.
3. Menundukkan jiwa dan mengarahkannya untuk menjalankan ketaatan.
4. Menaklukkan nafsu syahwat demi menjaga kehormatan diri.
5. Mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam baik dengan shiyam hari Senin & Kamis, Shiyam Ayyamul Bidh, Shiyam Dawud, dan selainnya.
6. Berharap dan berbahagia mendapat kesempatan terkabulnya doa di saat berpuasa.
7. Merasakan kesusahan yang dialami orang-orang fakir dan miskin.
8. Berharap bisa masuk surga dari pintu Rayyan.
9. Berharap agar Allah memberi minum
(menghilangkan dahaga) pada hari terjadinya dahaga yang besar (yaumul
Mahsyar). Karena balasan sesuai dengan jenis amal, siapa yang
berhaus-haus karena Allah pada hari yang panas di dunia niscaya Allah
akan memberinya minum pada hari terjadinya kehausan masal di akhirat
kelak.
10. Mendapat syafaat pada hari kiamat.
11. Meningkatkan semangat mengerjakan kebaikan-kebaikan dan meninggalkan segala bentuk kemungkaran.
12. Berharap agar Allah berkenan memberikan buah takwa kepada kita.
Semoga ibadah shiyam sunnah kita baik
berupa enam hari di Syawal, shiyam Ayyamul Bidh, shiyam tiga hari setiap
bulan, shiyam Senin & Kamis, Shiyam Dawud, atau selainnya diterima
oleh Allah dan mendapat pahala yang besar dari sisi-Nya. Wallahu Ta’ala
A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Oleh : Ustadz Badrul Tamam