Salah satu bentuk kelicikan kelompok Syi’ah dalam mengelabui dan
menipu umat Islam ahlu sunnah adalah aqidah Taqiyyah yang mereka
praktekkan selama ini, dan merupakan keyakinan atau aqidah yang mereka
imani.
Dengan aqidah Taqiyyah tersebut, kelompok Syi’ah di dunia, tak
terkecuali di Indonesia, berusaha menarik simpati umat Islam ahlu sunnah
dan masyarakat awam. Tak hanya masyarakat, bahkan tokoh masyarakat-pun
berhasil mereka kelabui.
Tujuan dari dan amaliyah praktek Taqiyyah tersebut, menurut ustadz DR
H Amir Mahmud agar kelompok Syi’ah bisa diterima umat Islam yang
mayoritas berfaham ahlu sunnah, dan untuk menarik simpati masyarakat
diseluruh dunia.
...Itukan taqiyyah mereka. Karena mereka bergerak itu tidak pernah menampilkan khazanah ke-Syi’ahannya. Tapi ya dia menggunakan cara-cara media yang berkembang, publik yang dia pakai untuk membangun opini menarik simpati...
“Itukan taqiyyah mereka. Karena mereka bergerak itu tidak
pernah menampilkan khazanah ke-Syi’ahannya. Tapi ya dia menggunakan
cara-cara media yang berkembang, publik yang dia pakai untuk membangun
opini menarik simpati,” katanya kepada voa-islam.com pada Senin
(15/7/2013).
Namun, dosen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
(UMS) ini menjelaskan, meski Taqiyyah yang dibangun orang Syi’ah untuk
menarik simpati masyarakat begitu halus melalui media massa yang
dikuasai orang Syi’ah, tapi nanti akan terbongkar juga.
“Contohnya, orang tau kalau dia itu liberal. Orang tau kalau dia itu
Syi’ah, tapi karena dia membangun simpati publik dulu, opini publik ini
bagaimana dia bangun, maka masyarakat masih sulit membedakannya,”
ungkapnya.
...Dia tidak menampilkan syi’ar agamanya atau ideologinya. Tapi disisi lain bahwa orang itu sudah tau kalau dia itu adalah orang Syi’ah. Nah hebatnya orang-orang Syi’ah seperti itu...
“Dia tidak menampilkan syi’ar agamanya atau ideologinya. Tapi disisi
lain bahwa orang itu sudah tau kalau dia itu adalah orang Syi’ah. Nah
hebatnya orang-orang Syi’ah seperti itu,” paparnya.
Meski orang-orang Syi’ah berbeda-beda tingkatan keilmuannya dan
bermacam-macam jenis sektenya, namun ustadz Amir menegaskan jika dimana
saja dan dimanapun berada, status orang Syi’ah tetaplah sama.
...Tapi Syi’ah manapun sama, Kafir, tak ada yang beda. Sama halnya komunis, kan gak ada komunis yang baik, sama semua mereka itu...
Baik orang Syi’ah yang jelas ke-Syi’ahannya dan mengikrarkan diri
sebagai orang Syi’ah, maupun orang yang seolah-olah ahlu sunnah dan
mengikrarkan diri sebagai seorang muslim, tapi tidak mau atau tidak bisa
mengkafirkan Syi’ah.
“Iya secara ideologi bisa dipastikan sama. Tapi dia dalam
pandangannya tidak fundamental, tidak radikal. Cara berfikirnya mungkin
yang lain, karena Syi’ah juga ada kelas-kelasnya,” ujarnya.
“Tapi Syi’ah manapun sama, Kafir, tak ada yang beda. Sama halnya komunis, kan gak ada komunis yang baik, sama semua mereka itu,” tegasnya. [Khalid Khalifah] / voa-islam.com