Sabtu
(23/03/13) media Asy-Syarq Al-awsath melansir statmen Anggota Dewan
Nasional, dalam wawancara telepon, tentang peristiwa terunuhnya Syaikh
Al-Buthy akibat serangan bom bunuh diri.
Salah
seorang anggota Dewan Nasional Suriah, Samir Nashar, juga menaruh
kejanggalan dalam kasus pembunuhan Syaikh Al-Buthy dan menuduh rezim
Suriah berada di belakang peristiwa itu.
“Ukuran
kerusakan yang kami lihat di masjid yang terjadi ledakan tidak cocok
dengan jumalh korban yang diumumkan. Ditambah lagi televisi resmi Suriah
tidak mengumumkan foto – foto yang lebih tentang korban atau mobil –
mobil ambulance. Sampai kesaksian – kesaksian warga yang berada di
sekitar TKP pun tidak disiarkan” Tanya Samir.
Anggota
Dewan Nasional Suriah lain, Dr Ibrahim Mar’i, juga menaruh kejanggalan
yang sama. Ia mempertanyakan kenapa rekaman yang melaporkan ledakan di
masjid itu tidak menayangkan jasad Syaikh Al-Buthy.
Mar’i
pun bertanya – tanya apakah masuk akal jumlah korban yang gugur 50
orang tanpa mencederai atau merusak lampu masjid atau kipas anging
bahkan karpet masjid.
Ia
melanjutkan bahwa sampainya pelaku bom bunuh diri, yang disiarkan oleh
media pemerintah Suriah bahwa insiden itu adalah bom bunuh diri, ke
dalam masjid adalah hal yang sulit, kalau kita tidak mau mengatakan itu
mustahil. Karena di luar masjid ada pos penjagaan militer. Apalagi
sebulan lalu telah terjadi ledakan yang sama di kawasan itu, harusnya
pengamanan semakin ketat.
Samir
mengakui pembunuhan Syaikh Al-Buthy ini dimanfaatkan oleh Bashar untuk
meraup simpati dari dunia untuk memberangus revolusi Suriah.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syaikh Abu Huda Al-Ya’qubi.Syaikh
Al-Ya’qubi bertanya–tanya “Semua ceramah yang disampaikan oleh beliau
direkam oleh kamera televisi pemerintah Suriah dan kamera masjid
Al-Iman serta disiarkan oleh channel an-Nur Asy-Syam, kenapa tidak
dsiarkan peristiwa di masjid tersebut? Kenapa hanya muncul di televisi
lima menit setelah peledakan itu terjadi?” ujar Syaikh yang tinggal di
London ini.
“Apakah logis FSA membunuh Allamah Al-Buthy bersama puluhan orang yang
tak bersalah pada saat mereka menjaga tahanan perwira rezim Bashar dan
mereka tidak membunuhnya seperti ketua keamanan politik, gubernur Rakka
dan lain – lain” lanjut beliau yang yakin kalau pembunuhan ini bukan
dilakukan oleh mujahidin.[usamah/dbs]/voa-islam.com