
Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, mengaku muak dengan sikap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku mau mengawal program
prioritas pemerintahan sehingga tidak mau cuti kampanye Pilkada 2017
mendatang.
Padahal, Arteria Dahlan menegaskan, berdasarkan UU, cagub incumbent
wajib cuti. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan fasilitas negara
saat kampanye.
“Saya muak melihat bacotnya Ahok, koar-koar atas nama konstitusi dan
seolah-olah hanya dia yang bisa benahin Jakarta. Enggak mau cuti karena
takut anggarannya disalahgunakan. Memangnya kita meletakkan penggantinya
bukan dengan penuh pertimbangan?” ungkap Arteria Dahlan, Kamis (1/9).
Anggota Komisi II DPR ini menjamin bahwa Plt Gubernur DKI Jakarta
terpilih nanti tentunya orang yang memiliki kemampuan mumpuni dengan
kualifikasi yang bahkan melebihi Ahok.
“Publik harusnya sadar Ahok ini kan enggak kerja. Tiap hari ngebacot
saja dan selalu buat polemik. Kapan dia kerja, dia main
perintah-perintah anak buah. Begitu gagal, marah-marah dan salahkan anak
buah. Jangan sampai nanti pegawai DKI jadi psikopat semua,” katanya.
Bukan hanya para pegawai di lingkungan Pemda DKI, Arteria pun mengaku
dirinya bisa gila jika terus dimintai tanggapan soal ulah Ahok.
“Saya sebenarnya bisa gila juga kalau ngikutin dan selalu diminta tanggapin bacotnya Ahok tiap hari,” ujarnya.
Ahok sendiri pada saat Pilkada DKI 2012 lalu, meminta calon incumbent
Fauzi Bowo mengambil cuti kampanye. Karena Ahok, yang saat itu menjadi
cawagub DKI berpasangan dengan Jokowi, tak ingin ada cagub yang
menggunakan fasilitas negara.
“Kita tidak takut. Kita hanya ingin menjadikan Jakarta sebagai
contoh, dimana para calon gubernurnya taat aturan, yang incumbent saat
kampanye dalam mengambil cuti,” ujar Ahok saat itu. (ts/rmol)/eramuslim.com