
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Hasanat jariyah adalah amal kebaikan
yang terus mengalir pahalanya setelah kematiannya. Hasanat ini salah
satu dari bekal terbaik untuk kehidupan akhirat. Saat nasib manusia
ditentukan oleh amal perbuatannya.
Untuk kemakmuran dunia sebagian manusia
mempersiapkan bekalnya dengan serius dan berinvestasi untuk keamanan
dirinya di usia tua. Padahal kehidupan dunia hanya sementara. Namun
untuk akhirat yang kekal abadi tidak sedikit yang cuek dan tak mau
peduli.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan tentang sifat akhirat dengan penjelasan yang dalam,
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.”
(QS. Al-A’la: 17) seharusnya seorang muslim semangat menyiapkan bekal
untuk tempat tinggal yang lebih indah dan abadi dengan amal-amal utama.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
telah menjelaskan hasanat jariyah ini dalam beberapa hadits agar
menjadi panduan dan penerang bagi siapa yang menempuh jalannya.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda,
سَبْعٌ
يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ :
مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ
غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ
وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
“Ada 7 amalan yang pahalanya tetap
mengalir bagi seorang hamba saat ia di kuburnya setelah wafatnya: orang
yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur,
menanam kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf, atau meninggalkan
anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal.” (HR.
Al-Bazzar dalam Kasyful Astâr dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’, no. 3602)
Hadits yang agung ini menjelaskan
sumber-sumber kebaikan yang terus mengalir pahalanya. Sumber-sumber
tersebut menjadi sarana mudah meraih pahala besar bagi siapa yang
menginginkan kehidupan akhirat dan mengusahakan sebab-sebabnya.
Contoh nyata amal-amal yang terus mengalir pahalanya:
- Membagikan mushaf kepada kaum muslimin
atau dihibahkan di masjid. Selama mushaf tersebut dibaca maka dirinya
mendapat pahala tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala pembacanya.
Pahala ini akan tetap mengalir kepadanya walau ia sudah meninggal dunia.
- Dirikan masjid untuk ibadah kaum
muslimin atau ikut serta dalam pembangunan masjid. Selama masjid dipakai
untuk ibadah maka dirinya akan terus mendapatkan pahalanya, walau sudah
berbaring di kuburnya.
- Bagikan tulisan bermanfaat, artikel
atau famplet, kepada kaum muslimin. Selama tulisan tersebut diamalkan,
dirinya akan memperoleh pahala.
- Sebarkan nasihat baik kepada teman-teman di jejaring sosial; Facebook, WhatsApp, Line, dan selainnya.
- Sumbangkan pemikiran positif yang
membangun; berkaitan dunia ataupun ibadah. Orang yang menunjukkan kepada
kebaikan mendapat pahala seperti yang mengerjakannya, tanpa dikurangi
sedikitpun dari palanya.
- Ikut serta mengajarkan ngaji kepada
anak-anak seperti membaca surat Al-Fatihah, ayat kursi, Surat Al-Ikhas,
dan surat lainnya kepada anak sendiri, anak-anak tetangga, anak-anak di
TPA, atau siapa saja. Selama orang yang kita ajarkan tadi membacanya
dalam shalatnya atau selainnya, maka kita mendapatkan pahalanya.
Lebih-lebih lagi mereka mengajarkan kepada orang lain dari pengajaran
kita tersebut, maka pahalanya akan lebih panjang.
- Bersedekah perangkat alat shalat
seperti mukena, sarung, peci, sajadah shalat kepada orang tua kita,
saudara-saudari kita, paman dan bibi kita, atau kepada orang lain.
Selama barang-barang tersebut dipakai, kita akan mendapatkan jatah
pahalanya.
- Ajarkan dzikir dan keutamaannya kepada
orang lain; kerabat dekat, kerabat jauh, atau siapa saja. Kita pun akan
mendapat jatah pahalanya.
- Didik anak-anak kita dengan pendidikan
Islam yang benar sehingga mereka tumbuh besar dalam ibadah kepada Allah
Ta’ala. Kita akan mendapat jatah pahala melalui amal-amal shalih
mereka.
- Bagi-bagikan air minum kemasan kepada
jamaah pengajian, atau orang yang ikut shalat Jum’at, maka sebanyak yang
terhilangan dahaganya maka kita akan memperoleh pahalanya. Lebih-lebih
amal kita ini dijadikan tradisi baik menyuguhkan hidangan sesudah shalat
Jum’at.
- Amal minimal menanamkan niat baik
dalam diri untuk beramal shalih jika Allah beri kekuatan dan kesempatan
kepada kita, seperti jihad fi sabilillah, bersedekah, membantu orang
susah, dan selainnya.
Penutup
Sudah sepatutnya kita bersemangat
mengejar karunia besar dari Allah ini, yakni hasanat jariyah. Bentuknya
tidak terbatas yang disebutkan di atas. Medannya sangat luas. Semoga
Allah anugerahkan kepada kita hasanat-hasanat di kehidupan ini, dan
tetap mengalir hasanat tersebut sesudah kita meninggal dunia.
Harapannya, kita menempati tempat terbaik di surga dan mendapat balasan
paling ahsan di sisi Allah Ta’ala. [PurWD/voa-islam.com]