Ulama kharismatik Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengeluarkan fatwa untuk
tidak bermakmum di belakang para ustadz, tokoh, maupun ulama yang masih
meragukan kekafiran Bashar Assad.
Ahad, (08/09) redaksi Kiblatnet mendapat kiriman teks asli dari
Ustadz Abu Bakar Baasyir yang ditulis pada 28 Ramadhan 1434 dari
kompleks security maximum Sel Pasir Putih, LP Nusakambangan, Cilacap.
Hal ini menjadi penting untuk digarisbawahi mengingat kaum Muslimin
Indonesia masih bimbang dalam melihat konflik Suriah dalam timbangan
syariat. Terlebih lagi beberapa simpatisan Syiah di negeri ini terus
melakukan propaganda bahwa Assad adalah muslim.
Berdasarkan indikator syariat, Bashar Assad adalah kafir harbi yang
wajib diperangi . Diantara faktanya ialah, mengaku dirinya Tuhan dan
mengganti lafadz syahadatain dengan ungkapan “Laa Ilaaha Illa Bashar”
serta pembantaian yang dilakukannya terhadap kaum muslimin di Suriah.
بسم الله الرحمن الر حيم
السلا م عليكم ورحمة الله و بركا ته
السلا م عليكم ورحمة الله و بركا ته
Dengan izin Alloh swt, saya menyampaikan kepada saudara-saudara saya
umat Islam, bahwa Basyar Asad laknatulloh ‘alaih adalah kafir musyrik
yang wajib diperangi.
Maka jika ada tokoh umat Islam, baik kiyai,
ustadz, mubaligh yang masih ragu-ragu atau tidak menyetujui jihad
melawan Basyar Asad, agar umat Islam tidak sholat bermakmum kepadanya,
karena Basyar Asad hakekatnya adalah pentolan toghut yang wajib
dikafiri, dijauhi dan diperangi oleh umat Islam.
Maka barangsiapa yang ragu-ragu mengkafirinya berarti tidak kafir kepada toghut yang diwajibkan oleh Alloh dalam firmanNya QS Al-Baqarah: 256, An-Nisaa: 60.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan
yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 256)
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang
diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, Padahal
mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud
menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’ :60)
Barangsiapa yang tidak kafir kepada toghut berarti tidak beriman kepada Alloh Ta’ala, maka siapa saja yang ragu-ragu mengkafirkan dan menentang toghut Basyar Asad, berarti imannya kepada Alloh rusak, dan janganlah umat Islam bermakmum dibelakangnya.
Dan kepada seluruh umat Islam kami anjurkan untuk membantu rakyat muslim Suriah dengan menginfakkan dana atau dengan doa.
والسلا م عليكم ورحمة الله و بركا ته
Penjara Toghut Pasir Putih, 28 Romadhon 1434 H
Al-faqir Ilallah,
Abu Bakar Ba’asyir