Pengasuh pondok pesantren Al-Islam Gumuk, Ustadz Mudzakir menyatakan
bahwa intervensi AS ke Suriah merupakan rangkaian skenario yang
diciptakan Amerika untuk bisa mengendalikan negara-negara Timur Tengah.
“Saya menyangka itu bagian dari yang direncanakan Amerika. Bagaimana
supaya pemerintahan-pemerintahan yang ada itu kemudian bisa dikendalikan
oleh Amerika, agar negara-negara di Timur Tengah itu terus bergolak
supaya AS bisa menancapkan kuku kekuasaaanya disana,” ujar Ustadz
Mudzakir saat dihubungi melalui sambungan telepon kepada Kiblatnet,
Senin, (09/09).
Bagi Ustadz Mudzakir, pergolakan di kawasan Timur Tengah memang
diharapkan oleh Amerika. Ia menyebut bahwa ini merupakan bagian dari
peristiwa Arab Spring yang sudah banyak yang dibicarakan banyak pengamat
asing.
“Ya, sejak dulu kan begitu, Amerika kan sedang membuat -istilah
mereka itu- Arab Spring. Dimulai dari Tunisia, Libya, Mesir.. Yang belum
kan Suriah sama Saudi Arabia,” tuturnya.
Ia melanjutkan, setelah berakhirnya perang dingin dengan Rusia, AS
merasa tidak punya saingan. AS merasa mampu menguasai dunia ini, baik
dengan senjata, ekonomi, maupun dengan lain-lainnya.
“Jadi, saya melihat ini ada dalam rangkaian itu semuanya,” pungkas Ustadz Mudzakir.
Meski Ustadz Mudzakir mampu memberikan analisa secara mendalam
motivasi Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Namun, saat ditanya
pandangannya terhadap Bashar Assad beliau mengelak untuk memberikan
jawaban tegas.
“Soal Bashar Assad, saya katakan memang saya tidak kenal soal dia,” ungkap Ustadz Mudzakir saat ditanya reporter Kiblatnet.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Bashar Assad itu dikatakan oleh
orang-orang memusuhi kalangan Islam. Namun, bukan hanya Bashar Assad,
tapi sejak zaman ayahnya Bashar, yaitu Hafiz Assad telah memusuhi umat
Islam sejak puluhan tahun yang lalu. [sdqfajar] / kiblat.net