Tragedi Suriah menurut sebagian aktifis pergerakan dan pengamat jihad
global telah menjadi garis pemisah antara yang haq dengan yang bathil.
Dunia terbagi menjadi beberapa kelompok dalam menghukumi kekafiran
Bashar Assad.
Sebagian kalangan ada yang tegas menyatakan kekafiran Bashar Assad,
sebagian lagi ada yang masih ragu-ragu, sebagian lagi ada yang justru
menentang pernyataan itu dan secara terang-terangan malah menjadi
loyalis rezim Assad.
Pernyataan yang tegas telah dikeluarkan oleh ulama kharismatik Ustadz Abu Bakar Baasyir soal kekafiran Bashar Assad. Dalam pernyataan tertulis yang dirilis dari LP super maximum security, Ustadz Baasyir menegaskan bahwa rezim Bashar Assad adalah kafir harbi yang wajib diperangi.
“Dengan izin Alloh swt, saya menyampaikan kepada saudara-saudara saya
umat Islam, bahwa Basyar Asad laknatulloh ‘alaih adalah kafir musyrik
yang wajib diperangi,” tulis pernyataan tersebut pada 28 Ramadhan lalu.
Dikonfirmasi soal pernyataan ini, pengasuh pondok pesantren Al-Islam,
Gumuk Solo, Ustadz Mudzakir mengatakan tidak tahu menahu soal
pernyataan tersebut.
“Saya ndak..ndak anu.. tidaak tahu itu.. tidak tahu soal pernyataan
itu. Itu pernyataan kapan? Siapa yang menyampaikan itu?” ujar Ustadz
Muzakir melalui sambungan telepon kepada Kiblatnet, Senin (09/09).
Seperti diberitakan situs Voa-Islam.com, Ustadz Mudzakir bersama
sejumlah tokoh seperti dr. Jose Rizal, Ustadz Wahyudin (Pengasuh pondok
Ngruki), Ustadz Hasan El-Qudsi dan lainnya pada Selasa (27/8) lalu
mengunjungi Ustadz Abu Bakar Baasyir di lapas Pasir Putih,
Nusakambangan, Cilacap.
Namun, saat itu Ustadz Mudzakir mengaku tidak mengkonfirmasi apapun soal Bashar Assad kepada Ustadz Abu Bakar Baasyir.
“Saya tidak konfirmasi soal itu,” pungkasnya.
Saat mengunjungi Ustadz Abu di Nusakambanagan, Ustadz Mudzakir kepada
reporter Kiblatnet mengatakan hanya berbicara tentang keadaan Ustadz
Abu, soal kondisi umat secara umum, tentang mereka-mereka yang
nuduh-nuduh syiah, serta perbedaaan pendapat soal syiah. [sdqfajar] / kiblat.net