News Update :

Erdogan : Zionis-Israel Dibelakang Kudeta Mesir

23 Agustus 2013 09.37




Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hari Selasa, (20/8/2013), bahwa "Israel berada di balik kudeta militer Mesir, kita memiliki dokumen dan dapat mengkonfirmasi dokumen itu",  tegasnya. 

Berbicara di depan para pemimpin  Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) seluruh provinsi Turki,   Erdogan menyatakan, "Mereka (Israel) ingin diktator (militer)  harus berkuasa di Mesir", tambahnya. 

Selanjutnya, Erdogan mengatakan tindakan sangat keras oleh militer Mesir terhadap para demonstran anti-kudeta di lapangan utama Kairo menimbulkan reaksi keras dunia, ungkapnya. 

"Kudeta militer di Mesir adalah kudeta dalam arti sebenarnya, di mana begitu banyak darah rakyat tertumpah, banyak perempuan, anak-anak, dan Muslim yang  tewas dengan sangat menyedihkan. Turki  adalah negara yang paling keras menentang kudeta", tegas Erdogan. 

"Beberapa wartawan ikut terbunuh di Mesir oleh orang-orang yang menjadi bagian dari diktator Mesir," kata Perdana Menteri Turki itu. 

"Tidak ada yang bisa mengucapkan kata 'diktator' di mana kediktatoran ada. Di Mesir diktator menggantung mereka," kata Erdogan. "Orang-orang Mesir tahu bahwa mereka benar dan tidak akan menyerah", ucapnya. Erdogan menggarisbawahi bahwa dunia menginginkan di mana kehendak bangsa mendominasi, dan dunia harus menghormati kotak suara. 

Erdogan menekankan bahwa jika mereka tinggal diam terhadap kudeta di Mesir, mereka tidak akan memegang hak untuk mengatakan sesuatu jika kudeta  yang sama berlangsung terhadap mereka di masa depan, tuturnya. 

Erdogan juga mengecam masyarakat internasional. "Sekali lagi untuk Mesir, Barat mengatakan demokrasi bukan hanya pemilu. Tapi kita mengatakan jajak pendapat adalah cara untuk demokrasi, pemilu adalah kehendak rakyat itu sendiri. Itulah yang telah dipentaskan di Mesir. Israel berada di belakang kudeta militer Mesir, kita memiliki dokumen terkait kudeta itu", tegasnya. 

Erdogan menyatakan bahwa Barat harus menerima deskripsi demokrasi. Tentang kudeta di Mesir, menekankan bahwa Barat perlu belajar deskripsi demokrasi dan menambahkan, jika tidak akan dipelajari, semua konflik dalam definisi demokrasi akan mengubah semua prinsip demokrasi". 

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan,  mengecam orang-orang kaya dari dunia Muslim (Negara petro dollar, Arab Saudi, UEA, Qatar, Kuwait) yang mendukung para diktator, dan menempatkan saudara-saudara mereka sendiri menjadi korban senjata. "Kita tahu, ada orang-orang kaya di dunia Islam, tetapi kita juga tahu, ada orang-orang miskin yang membutuhkan sedekah. Ini adalah orang-orang kaya dunia Islam yang mendukung diktator", cetusnya. 

Erdogan lebih jauh membandingkan beberapa negara dan rakyat dunia Muslim yang tidak mampu mengatakan kudeta militer sebagai "kudeta" dan mengabaikan  kondisi dan penderitaan  saudara-saudara mereka di Mesir atas kekerasan yang mereka alami. 

"Dunia Islam ibaratnya seperti saudara Nabi Yusuf yang melemparkan saudaranya kedalam sumur. Seperti kasus saudara-saudara Nabi Yusuf, Allah akan mempermalukan mereka di dunia Islam, karena mengkhianati saudara-saudara mereka di Mesir. Tidak ada yang bisa mencegah rakyat Mesir  untuk memerintah Mesir sendiri, "tambahnya. 

Erdogan secara terbuka mengkritik para raja Arab di kawasan Teluk yang memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah militer Mesir, dan Erdogan menyalahkan mereka, karena tidak menampilkan sikap dan perhatian, kepekaan yang sama terhadap rakyat miskin di dunia Islam. 

"Situasi negara-negara Muslim di Afrika jelas. Mereka sedang menghadapi kelaparan, dan mereka lebih berhak mendapatkan bantauan dari negara-negara kaya Arab, bukan untuk membantu diktator militer Mesir", pungkasnya.  

Teka-teki yang menyelimuti sebuah peristiwa yang sangat luar biasa di Mesir, akhirnya menjadi terbuka. Zionis-Israel adalah negara yang sangat berkepentingan jatuhnya Presiden Mohamad Mursi. 

Karena Mesir yang selama ini menjadi penyangga keamanan Zionis-Israel, dan militer Mesir sejak tahun l978, sudah diikat dengan perjanjian Camp David, tidak ingin berubah oleh pemerintah Mursi.

Ini akan berdampak langsung bagi keamanan Zionis-Israel. Apalagi Mursi berhasil membangun hubungan dengan kelompok-kelompok jihad dan suku-suku di Sinai. Ini menjadi ancaman keamanan terbuka. Mursi juga memiliki hubungan yang sangat dekat Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

Dengan kudeta militer yang dipimpin Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, maka Mesir akan dikembalikan posisinya seperti semula, yaitu menjadi "anjing penjaga" Israel di Timur Tengah, dan sekarang di dukung dana besar-besaran oleh para raja Arab dan Teluk. 

Menlu Arab Saudi, Saud al-Faisal, menegaskan Arab Saudi akan membantu Mesir $ 12 miliar dollar, jika Barat menghentikan bantuannya terhadap Mesir, tegasnya. Wallahu'alam./ voa-islam.com
 

© Copyright Indahnya Islam 2010 - 2016 | Powered by Blogger.com.