Kelompok sesat Syi’ah mempunyai keyakinan bahwa Fathimah ra, putri
Nabi Muhammad Saw adalah Tuhan yang berwujub manusia perempuan, dan
beberapa keyakinan lainnya yang bertentangan dengan aqidah Islam.
Hal ini disampaikan Pimpinan Redaksi (Pimred) majalah bulanan
An-Najah, ustadz Mas’ud Izzul Mujahid kepada voa-islam.com saat kajian
bertema “Mengenal Sejarah Agama Syi’ah” pada Senin (15/7/2013) di masjid
Al Huda Kerun, Klaten, Jawa Tengah.
Menurutnya, kelompok sesat seperti Ahmadiyah saja tidak berani
berkata seperti itu. Maka ia menjelaskan, Syi’ah merupakan sekte dan
agama yang paling sempurna kesesatannya.
...Ahmadiyah itu tidak berani mengatakan seperti ini. Sesesat-sesatnya Ahmadiyah, lebih sesat Syi’ah. Bahkan, Syi’ah itu merupakan sekte sesat yang paling sempurna kesesatannya...
“Ahmadiyah itu tidak berani mengatakan seperti ini. Sesesat-sesatnya
Ahmadiyah, lebih sesat Syi’ah. Bahkan, Syi’ah itu merupakan sekte sesat
yang paling sempurna kesesatannya,” tegasnya.
Ustadz Mas’ud membeberkan, Ahmadiyah juga tidak berani mengatakan
Mirza Ghulam Ahmad sebagai Tuhan mereka, dan yang bisa menghidupkan dan
mematikan.
Sedangkan orang-orang dan kelompok sesat Syi’ah mengatakan dan
meyakini bahwa Ali bin Abi Tholib ra mampu menghidupkan orang yang sudah
mati. Bahkan disejumlah kitab kelompok Syi’ah, hal itu juga
diterangkan.
...Ahmadiyah itu gak berani mengatakan Mirza Ghulam Ahmad itu bisa menghidupkan dan mematikan. Tapi Syi’ah itu berani mengatakan bahwa Ali itu mempunyai kemampuan untuk menghidupkan orang yang sudah mati...
“Ahmadiyah itu gak berani mengatakan Tuhan mereka itu Mirza Ghulam
Ahmad. Ahmadiyah itu gak berani mengatakan Mirza Ghulam Ahmad itu bisa
menghidupkan dan mematikan,” katanya.
“Tapi (kelompok dan orang-orang –red) Syi’ah itu berani mengatakan
bahwa Ali (bin Abi Tholib ra -red) itu mempunyai kemampuan untuk
menghidupkan orang yang sudah mati,” ucapnya.
Perbandingan tersebut bukan berarti sebagai pembenar bahwa kelompok
sesat Ahmadiyah bagian dari Islam dan umat Islam. Namun, kata ustadz
Mas’ud, hal itu sebagai bukti bahwa kelompok sesat Syi’ah itu lebih
berbahaya.
...Kalau konsep ke-Tuhanannya sudah gak jelas dan berbeda dengan Islam, apa masih bisa disamakan dengan Islam? Kalau konsep ke-Tuhanannya seperti ini, apa masih layak disebut muslim?...
Maka, menjadi sebuah pertanyaan besar jika ada seseorang atau sebuah
komunitas yang mengaku muslim atau berfaham ahlu sunnah (sunni) tidak
bisa mengkafirkan Syi’ah, minimal menyatakan secara jelas kesesatannya.
Karena kesesatan kelompok Syi’ah, maupun konsep ke-Tuhanan dan
keyakinan serta amalan ibadah yang dilakukan orang-orang Syi’ah lebih
syirik dan kufur dibanding kelompok sesat semisal Ahmadiyah.
“Kalau konsep ke-Tuhanannya sudah gak jelas dan berbeda dengan Islam,
apa masih bisa disamakan dengan Islam? Kalau konsep ke-Tuhanannya
seperti ini, apa masih layak disebut muslim? Bukankah itu syirik? Dan
lebih syirik daripada Ahmadiyah,” tandasnya. [Khalid Khalifah] / voa-islam.com