Beberapa waktu yang lalu ramai diberitakan sebuah transkip ceramah
Ustadz Mudzakir, salah satu tokoh elemen Islam di kota Solo, Jawa
Tengah. Dalam transkip tersebut, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al
Islam Gumuk itu berbicara seputar konflik yang terjadi di Suriah dan
Rohingya.
Rekaman ceramah sekaligus transkipnya tersebut beredar luas baik
dimedia sosial seperti Facebook dan lain sebagainya. Ceramah tersebut
diketahui disampaikan Ustadz Mudzakir dalam sebuah pengajian di Pengkok,
Sragen, Jawa Tengah.
Menurutnya, ada perlakuan yang berbeda dalam menangani tragedi
kemanusian yang akhir-akhir ini terjadi di Suriah dan Rohingya. Ustadz
Mudzakir berpendapat, kenapa kaum muslimin di Rohingya tidak begitu
diperhatikan karena notabenya Rohingya miskin.
...Adalah tuduhan keji jika dikatakan para mujahidin yang saat ini berjuang di Suriah adalah antek Amerika. Sungguh perlawanan rakyat Suriah dibiayai dengan darah dan keringat mereka sendiri...
Sedangkan kaum muslimin di seluruh dunia, termasuk di Indonesia
begitu perhatian dengan konflik di Suriah karena mereka yang demo
mendukung rakyat dan mujahidin Suriah dibiayai oleh Amerika untuk
menjelek-jelekkan rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad. Pria yang
akrab disapa Abu Faqih ini juga mengatakan jika pihak oposisi dan
mujahidin di Suriah dibiayai oleh Amerika.
“Kalau Rohingya, sudah jelas pembantaian itu, saudara-saudara saya di
Solo saya ajak bangkit malah ndak mau. Sebab Rohingya miskin, tidak
punya apa-apa. Lha Suriah sekarang ini kenapa kok bangkit itu? (itu)
karena Amerika sudah gregeten sama pemerintah Suriah, (lalu) oposisi
dibiayai, disuruh melawan. Kalau kita kemudian membantu oposisi jadinya
kita termakan oleh hasutan Amerika,” kata Ustadz Mudzakir.
“Makanya ketika ada demo soal Suriah di Solo, saya bilang, “Kalau itu
tujuannya untuk menolong menyerukan supaya mereka menghentikan
pertempuran dan kemudian menolong orang-orang pengungsi, setuju! Tetapi
kalau pake memaki salah satu pihak saya tidak setuju. Karena kalau
memaki… yang apa.. ehm… saudara-saudara kita yang di oposisi tidak
mungkin. Memaki mereka si Bashar.. apa Asad itu di anu oleh apa…
pemakiannya ini dibiayai oleh Amerika, jadi kita membantu pekerjaannya
Amerika dan kehendaknya Amerika. Keberatannya seperti itu. Gitu,”
imbuhnya.
...Apalagi tuduhan demo dan munashoroh untuk Suriah di Indonesia dibiayai oleh Amerika. Ini juga merupakan tuduhan yang keji dan tidak mendasar. Kami (HASI -red) beberapa kali mengadakan munashoroh untuk Suriah baik dalam bentuk demo maupun tabligh dengan jerih payah para aktivis dakwah. Cukup Allah bagi kami sebagai saksinya...
Terkait pernyatan tersebut, relawan Hilal Ahmar Society Indonesia
(HASI), Ustadz Abu Harits ikut angkat bicara. Pria yang merupakan salah
satu tim ke-1 HASI yang berangkat ke Suriah untuk mengirimkan bantuan
kemanusian berupa uang, obat-obatan dan medis ini menegaskan jika apa
yang dikatakan Ustadz Mudzakir adalah tuduhan keji.
“Adalah tuduhan keji jika dikatakan para mujahidin yang saat ini berjuang di Suriah adalah antek Amerika. Sungguh perlawanan rakyat Suriah dibiayai dengan darah dan keringat mereka sendiri,” tegas Ustadz Abu Harits kepada voa-islam.com sebelum mengisi “Road Show 35 Kota Tabligh Akbar Suriah" di Maskam UGM Yogyakarta, Ahad (9/6/2013) sore.
Ustadz Abu Harits lebih menyayangkan lagi perkataan Ustadz Mudzakir
yang menuduh kaum muslimin yang berdemo dan menggalang dana untuk
saudaranya sesama muslim di Suriah dibiayai oleh Amerika. Dirinya
menjelaskan bahwa acara Munashoroh untuk Suriah merupakan hasil jirih payah mereka sendiri dan bantuan dari kaum muslimin di Indonesia.
...Jadi bohong besar itu jika (kami di HASI, kaum muslimin yang demo untuk Suriah dan pejuang oposisi atau mujahidin Suriah –red) dibiayai Amerika. Hendaknya beliau (Ustadz Mudzakir -red) mencari tau peristiwa yang terjadi di Suriah dari sesama muslim yang pernah kesana...
“Apalagi tuduhan demo dan munashoroh untuk Suriah di
Indonesia dibiayai oleh Amerika. Ini juga merupakan tuduhan yang keji
dan tidak mendasar. Kami (HASI -red) beberapa kali mengadakan munashoroh
untuk Suriah baik dalam bentuk demo maupun tabligh dengan jerih payah
para aktivis dakwah. Cukup Allah bagi kami sebagai saksinya,” jelasnya.
Untuk itu, merupakan kedustaan dan kebohongan besar jika Ustadz
Mudzakkir maupun orang-orang yang semisal dengannya mengatakan jika
HASI, kaum muslimin di seluruh dunia yang demo untuk Suriah dan rakyat
serta mujahidin Suriah itu dibantu oleh Amerika.
“Jadi bohong besar itu jika (kami di HASI, kaum muslimin yang demo
untuk Suriah dan pejuang oposisi atau mujahidin Suriah –red) dibiayai
Amerika. Hendaknya beliau (Ustadz Mudzakir -red) mencari tau peristiwa
yang terjadi di Suriah dari sesama muslim yang pernah kesana,” ujarnya.
...Nasehat saya untuk beliau (Ustadz Mudzakir -red) supaya berhati-hati dalam mengeluarkan statemen atau pernyataan khususnya terkait kehormatan kaum muslimin. Dan hendaknya dia mencabut pernyataannya dan bertaubat kepada Allah. Semoga Allah segera memberikan hidayah kepadanya...
Terkahir, Ustadz Abu Harits berpesan dan memberi nasehat kepada
Ustadz Mudzakir agar kedepannya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan
sebuah statemen, apalagi dirinya adalah orang yang ditokohkan. Dan
Ustadz Abu Harits menghimbau kepada Ustadz Mudzakir untuk segera
bertaubat kepada Allah atas apa yang telah di ucapkannya tersebut.
“Nasehat saya untuk beliau (Ustadz Mudzakir -red) supaya berhati-hati
dalam mengeluarkan statemen atau pernyataan khususnya terkait
kehormatan kaum muslimin. Dan hendaknya dia mencabut pernyataannya dan
bertaubat kepada Allah. Semoga Allah segera memberikan hidayah
kepadanya,” pungkasnya. [Khalid Khalifah]