News Update :

Nasehat Tulus Ustadz Aris Munandar kepada Joserizal Jurnalis

13 Juni 2013 10.04





Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah, ustadz Aris Munandar Al Fattah, Lc memberikan nasehatnya yang tulus kepada Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, terkait pandangannya terhadap konflik di Suriah yang cenderung mendukung rezim tiran Syiah Nushairiyah, Bashar Al Assad.
 

Sebagai seorang teman yang pernah berjuang bersama dalam jihad membantu umat Islam saat konflik di Maluku maupun Poso, ustadz Aris meminta Joserizal bersikap inshaf (adil dan bijak).


“Nasehat saya yang pertama, sikap seorang Muslim itu harus berlaku inshaf berlaku adil, berlaku bijak dalam menyikapi berbagai hal. Apa pun keadaannya, baik karena konspirasi atau karena kejahatan Bashar Al Assad, jawabannya yang menjadi korban adalah umat Islam. Maka saya menyerukan kepada siapa pun untuk peduli kepada umat Islam di manapun mereka berada,” kata ustadz Aris Munandar kepada voa-islam.com, di masjid An-Nur, jl. Solo-Tawang Mangu, pada Ahad (2/6/2013).


“Kalau kita ini peduli terhadap umat Islam yang menjadi korban, baik di Gaza, Afghanistan, Irak bahkan di Poso dan di tempat-tempat lain, sudah semestinya kita memberikan perhatian terhadap saudara Muslim kita yang sedang menjadi korban keganasan Bashar Al Assad,” imbuhnya.


Soal adanya konspirasi musuh-musuh Islam yang menunggangi konflik di Suriah, ustadz Aris kembali menegaskan bahwa antara kaum Muslimin dan musuh-musuh Islam itu memiliki agenda berbeda. Terlepas dari hal itu, umat Islam yang menjadi korban pembantaian harus dibantu.


“Adapun kemungkinan adanya yang memanfaatkan hal ini sebagai bagian dari konspirasi kalangan musuh Islam, jawabannya sangat sederhana; mereka punya agenda, kaum Muslimin juga harus punya agenda. Apakah karena musuh Islam punya agenda konspirasi di Suriah, lalu umat Islam dibantai kita diam saja? Tentu tidak demikian. Berbuatlah semaksimal mungkin apa pun yang bisa mendorong bantuan ke sana,” ungkap Sekjen Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) tersebut.


Selain itu, ia juga meminta agar Joserizal agar tidak terpengaruh pemikiran orang-orang di sekelilingnya, serta memperdalam ilmu agama, aqidah yang benar dari para ulama yang tsiqah.


“Nasehat saya yang kedua kepada Joserizal, hati-hati terhadap orang-orang di sekeliling antum karena bisa jadi antum terkooptasi aqidah dan keyakinan antum, terpengaruh dengan orang-orang di sekeliling antum. Padahal antum dulu pernah tampil sebagai sosok yang memiliki wawasan berjuang yang luar biasa.


Saran saya, antum harus belajar ilmu agama lebih serius; pelajari bahasa Arab, pelajari aqidah shahihah ahlussunnah wal jama’ah, pelajari pula ilmu agama dari para ulama dan ustadz yang tsiqah agar bisa membantu antum mempelajari permasalahan ini lebih jauh,” demikian nasehat beliau.


Meski ustadz Aris bersikap kritis terhadap ustadz Mudzakir dan menyampaikan nasehat kepada Joserizal, namun dirinya menegaskan tidak ada sedikitpun permusuhan terhadap keduanya.


“Saya tidak memiliki permusuhan dengan mereka, baik ustadz Mudzakir maupun Joserizal selama secara zhahir, nyata-nyata mereka tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dari agama. Apalagi selama ini prinsip-prinsip pokok diennya masih sama, kita tidak boleh menjustifikasi seseorang sebagai musuh, namun kita tetap bermuamalah kepada mereka dengan muamalah yang baik,” tutupnya. [Ahmed Widad]/voa-islam.com
 

© Copyright Indahnya Islam 2010 - 2016 | Powered by Blogger.com.