Sekjen
Komite Advokasi untuk Muslim Rohingya-Arakan (KAMRA), ustadz Bernard
Abdul Jabbar meminta umat Buddha di Indonesia tidak tinggal diam atas
pembantaian Muslim Rohingya yang dilakukan umat Buddha di Myanmar. Sebab
sikap diam umat Buddha, justru bisa memancing amarah umat Islam.
“Kita
tekan para Biksu Buddha di Indonesia, sebab walau bagaimanapun mereka
punya ikatan agama. Pihak Walubi juga katanya telah berusaha menekan
pengikut Buddha di Myanmar agar menghentikan provokasi, tapi ini menurut
kami kelihatannya belum cukup. Sebab faktanya sampai saat ini,
pembantaian terhadap Muslim Rohingya terus berlangsung,” terangnya
kepada voa-islam.com, Kamis (2/5/2013).
Oleh
sebab itu, ustadz Bernad mendesak agar Ormas yang memayungi umat Buddha
di Indonesia harus melakukan upaya nyata yang efektif menekan umat
Buddha Myanmar menghentikan kezaliman.
...Walubi dan umat Budha di Indonesia jangan hanya diam saja, sehingga nantinya dikhawatirkan bisa memancing amarah umat Islam...
“Untuk
itu kita minta kepada ormas yang memayungi penganut agama Budha dan
seluruh umat Budha di Indonesia turut bertanggung jawab dan harus
melakukan upaya nyata yang efektif yang bisa dilakukan agar
saudara-saudara mereka penganut Budha di Myanmar menghentikan kezaliman
terhadap Muslim Rohingya,” jelasnya.
Hal ini
dilakukan KAMRA semata-mata agar umat Buddha yang selama ini bisa hidup
tentram, aman dan damai bersama mayoritas Muslim di Indonesia tidak
bersikap acuh. Sebab jika umat Buddha di Indonesia diam, maka
dikhawatirkan justru memancing amarah umat Islam.
“Hal ini
terus kami desak, agar Walubi dan umat Buddha di Indonesia jangan hanya
diam saja, sehingga nantinya dikhawatirkan bisa memancing amarah umat
Islam seperti melakukan balas dendam atas pembantaian Muslim Rohingya
yang dilakukan umat Buddha di Myanmar,” tegasnya. [Ahmed Widad]