Ustadz
Abdul Rochim Ba’asyir putra bungsu ustadz Abu Bakar Ba’asyir,
menyampaikan nasehat tulus kepada para kader PKS. Menurutnya, kader PKS
harus lebih kritis kepada para pemimpinnya dan mengajak mereka
benar-benar memperjuangkan tegaknya syari’at Islam.
“Mereka
harus lebih kritis, harus mengamalkan hadits tentang pentingnya
menasehati.
الدِّينُ
النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ
وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Sesungguhnya
Rasulullah telah bersabda: Agama itu adalah Nasehat, Kami bertanya:
Untuk Siapa?, Beliau bersabda: Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para
pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim. (H.R. Muslim)
nah,
harusnya hadits itu diamalkan oleh anggota-anggota partai dan
kader-kadernya untuk menasehati pimpinannya mengajak mereka kepada
syari’at, untuk memperjuangkan Islam dan umat Islam,” kata salah satu
pengajar Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki ini kepada voa-islam.com,
Sabtu (16/2/2013).
Ia pun
meminta PKS agar bercermin pada PKB yang berubah menjadi partai terbuka
namun sama sekali tak mendapat dukungan apa pun.
“Partai
itu jangan kemudian malah alergi kepada umat Islam, mau jadi partai
terbuka lah, atau apalah yang mengikuti arus politik di Indonesia,
padahal isinya umat Islam. Kalau kita lihat seperti kemarin itu
bagaimana analisa pengamat dan internal PKB sendiri, yang mereka itu
ingin jadi partai terbuka, atau partai apalah, tapi malah tidak mendapat
dukungan apa-apa dan apapun dari non Islam tho? Jadi ngapain
ngejar-ngejar dari mereka. Harusnya PKS bercermin dari PKB itu dan
belajar dari pengalaman itu,”jelas pengelola radio RDS Fm, Solo itu
Ia
menambahkan, jika PKS benar-benar menyuarakan syari’at Islam mungkin
umat Islam di Indonesia akan lebih mantab mendukung mereka.
“Padahal
kalau partai seperti PKS itu mereka mau menjadi partai yang betul-betul
menyuarakan Islam dan syari’at Islam, mungkin umat Islam yang mayoritas
di Indonesia ini akan lebih mantab untuk mendukung mereka,” imbuhnya.
Namun,
meskipun ustadz Abdul Rochim Ba’asyir memberikan nasehat kepada PKS, ia
menegaskan bukan berarti dirinya mendukung sistem demokrasi.
“Tidak
berarti kemudian saya ngomong seperti itu berarti saya mengatakan bahwa
demokrasi itu baik dan sebagainya, ndak ada seperti itu, dan saya
tegaskan ndak lah kalau seperti itu. Jadi ndak ada saya mendukung
(sistem–red.) demokrasi,” tegasnya. [Widad/Bekti]/voa-islam.com