News Update :

Ketua MUI: Istilah 'Sapi Berjanggut' Menyakiti Umat Islam!

05 Februari 2013 15.58




Sebuah media cetak menerbitkan tulisan dengan judul ‘Suap Sapi Berjanggut’. Ketua MUI Amidhan menilai istilah tersebut menyakiti umat Islam.



Penggunaan istilah 'Sapi Berjanggut' yang dialamatkan kepada parpol tertentu yang kini pimpinannya menjadi tersangka kasus korupsi impor daging sapi amat tidak tepat. Sebab berjanggut merupakan sunnah mulia yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan mengatakan, upaya semacam ini memang dalam rangka menyudutkan Islam. Bahkan, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Walau diakuinya upaya penyudutan justru membuat Islam semakin berkembang.


"Itu merupakan tantangan. Tapi begitu jauh musuh-musuh Islam menyudutkan agama Islam, dan berbagai bentuk strategi menyakitkan umat Islam, tapi Islam ternyata terus berkembang," jelas Amidhan seperti dikutip inilah.com, Senin (4/1/2013).
...begitu jauh musuh-musuh Islam menyudutkan agama Islam, dan berbagai bentuk strategi menyakitkan umat Islam

Istilah 'Sapi berjanggut' diakuinya menyudutkan dan menyakiti umat Islam. Karena terlalu menggeneralisasi. Sebab, berjanggut bukan hanya milik partai Islam dalam hal ini PKS. Tetapi juga, berjanggut adalah sunnah Rasul yang bisa dilakukan oleh umat Islam, tanpa spesifik partai tertentu. Dia mengatakan, ini adalah bentuk sinisme terhadap partai Islam.


"Sebenarnya hukumnya, bukan partainya melakukan korupsi. Tindakan itu dianggap mereka perbuatan 'munafik'. Karena itu membawa bendera Islam. Tentu sinisme dengan kata-kata itu yang menyakitkan," kata Amidhan.


Sebagaimana diberitakan, salah satu media cetak edisi terbaru menggunakan istilah "suap sapi berjanggut" untuk judul beritanya. Istilah tersebut ditujukan kepada PKS terkait dengan kasus dugaan suap impor sapi yang dipersangkakan kepada mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Sebab, dalam sampul bergambar sapi di media cetak itu terdapat simbol PKS di tubuh hewan tersebut yang tengah memakan uang kertas ratusan ribu rupiah. [Widad/inl]/voa-islam.com
 

© Copyright Indahnya Islam 2010 - 2016 | Powered by Blogger.com.