Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah
"Tidak ada daya (untuk berbuat) dan kekuatan (untuk melakukan sesuatu) kecuali dengan izin Allah."
__________________________________________________
Al-Hamdulillah, segala pujian kepunyaan
Allah Ta'ala. Shalawat dan salam teruntuk hamba dan utusan-Nya, Nabi
Muhammad –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Zikir salah satu sebab utama yang
mendekatkan hamba kepada Allah. Bahkan Allah mengabarkan, Dia akan
bersama hamba-Nya selama hamba tersebut mengingat-Nya dan bibirnya
bergerak dalam zikirnya. Salah satu zikir yang masyru' untuk dibaca
dalam keadaan tertentu dan diperbanyak secara mutlak adalah hauqalah.
Mungkin sebagian kita bertanya-tanya,
apa itu hauqalah? Hauqalah adalah bacaaan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa
Billaah. Maknanya, tidak ada daya dan kekuatan untuk berusaha kecuali
dengan kehendak dan izin Allah.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menjelaskan keutamaan kalimat zikir ini kepada Abu Musa al-Asy'ari,
يَا عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ أَوْ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ
عَلَى كَلِمَةٍ هِيَ كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا
قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
"Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu
Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Sesungguhnya itu
adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di surga." Atau beliau
mengatakan: "Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di
surga? Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan hadits yang dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
"Perbanyaklah membaca Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, karena sesungguhnya adalah salah satu harta simpanan di surga."
Kanzun min Kunuz al-jannah,
maksudnya: pahalanya disimpan bagi yang mengucapkannya. Pahalanya atau
balasan amal zikir terebut disimpan di surga sebagaimana dikumpulkan,
disimpan, dan dijaganya harta kekayaan.
Disebut Kanzun menunjukkan bahwa pahala
yang disiapkan adalah sangat istimewa dan berharga, sebagaimana harta
simpanan adalah harta yang paling berharga.
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim
menjelaskan tentang sebab keutamaan kalimat tersebut, "Para ulama
menuturkan sebab hal itu, karena kalimat itu adalah kalimat kepasrahan
dan menyerahkan urusan kepada Allah Ta'ala, merendah (menghinakan) diri
kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa berbuat selain-Nya, tidak
ada yang menggagalkan keputusan-Nya, dan hamba tadi tidak kuasa
sedikitpun dalam urusan tadi. . ."
Maksud ringkat dari zikir tersebut
adalah tidak ada kekuatan untuk berusaha dan kemampuan untuk mengerjakan
apapun kecuali dengan masyi'ah (kehendak) Allah Ta'ala. Sebagian ulama
menyebutkan, tidak ada daya untuk menolak keburukan dan tidak ada
kekuatan dalam meraih kebaikan kecuali dengan izin (kehendak) Allah.
Sehingga kalimat zikir ini menuntut agar dalam melakukan usaha supaya
meminta pertolongan kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya. Oleh
karenanya, saat mendengar seruan shalat dalam adzan; Hayya 'Alaa al-Shalaah dan Hayya 'Alaa Al-Falaah, kita diperintahkan untuk membaca kalimat zikir di atas.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam Majmu' Fatawanya (13/321) berkata,
وقول ” لا
حول ولا قوة إلا بالله ” يوجب الإعانة ؛ ولهذا سنها النبي صلى الله عليه
وسلم إذا قال المؤذن : ” حي على الصلاة . فيقول : المجيب : لا حول ولا قوة
إلا بالله فإذا قال : حي على الفلاح قال المجيب : لا حول ولا قوة إلا بالله “
"Ucapan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, memberikan konsekuensi “i’anah” (bantuan). Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
memberikan contoh jika muadzzin mengucapkan “Hayya ‘Alaa al-Shalaah”,
maka dijawab, ‘Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’, jika muadzzin
mengucapkan, "Hayya ‘Alaa al-Falaah", dijawab’ Laa Haula Wa Laa Quwwata
Illaa Billaah’ (minta bantuan kepada Allah Agar bisa
melaksanakannya,-pent)."
Ringkasnya, siapa yang menginginkan
punya pahala yang istimewa di surga dengan jumlah yang banyak hendaknya
memperbanyak membaca zikir yang agung ini, Laa Haula Wa Laa Quwwata
Illaa Billaah. Khususnya pada moment tertentu seperti menjawab adzan
saat mu'adzin mengucapkan Hayya ‘Alaa al-Shalaahdan Hayya ‘Alaa al-Falaa, dalam
perjalanan, dibaca saat sakit, saat mengerjakan pekerjaan berat dan
sulit sebagai sarana untuk meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Oleh : Ustadz Badrul Tamam