Negara Zionis meneruskan serangan mematikan di Jalur Gaza, hari Ahad
(18/11/2012) menjadi hari paling mematikan dengan sedikitnya 31 korban
tewas termasuk beberapa anak di tengah persiapan invasi darat ke wilayah
Palestina yang terkepung.
Jet tempur "Israel" telah menggempur Gaza selama lima hari
berturut-turut sejak Rabu (15/11). Sedikitnya sembilan anak telah gugur
dalam serangan brutal pengecut pasukan Zionis.
"Militer 'Israel' tengah mempersiapkan diri untuk memperluas
operasi," ujar Perdana Menteri negara penjajah Yahudi, Benjamin
Netanyahu berbicara dalam pertemuan kabinet.
Pejabat Kementrian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa korban tewas
meningkat menjadi 52 orang setelah dua orang dikabarkan tewas di kamp
Shati.
"Angka kematian meningkat menjadi 52 setelah dua orang tewas di kamp
Shati, seorang perempuan dan laki-laki," ujar juru bicara Menteri
Kesehatan, Ashraf al-Qudra seperti yang dilaporkan AFP.
Di antara korban meninggal pada hari Ahad adalah seorang gadis kecil
berusia sembilan tahun yang dihantam serangan udara pasukan Zionis di
kamp pengungsian Jabaliya di utara Gaza.
Sembilan orang dari satu anggota keluarga juga gugur dalam serangan
di Beit Lahiya, termasuk seorang anak perempuan berusia tiga tahun dan
seorang anak laki-laki berusia lima tahun.
Negara penjajah Yahudi sepertinya ingin menghancurkan Gaza
sehancur-hancurnya, mereka juga menargetkan awak media dalam
serangannya. Dilaporkan bahwa delapan jurnalis terluka dalam serangan
yang menghancurkan fasilitas milik Al-Aqsa TV dan Sky news.
"Kita harus membawa Gaza kembali ke Abad pertengahan, menghancurkan
semua infrastruktur termasuk jalan raya dan sistem air," ujar Menteri
Dalam Negeri negara penjajah Yahudi, Eli Yishai.
Menanggapi serangan "Israel", pejuang Palestina meningkatkan serangan
roket mereka, ratusan roket telah ditembakkan dan tiga warga "Israel"
tewas awal pekan kemarin. (haninmazaya/arrahmah.com)