Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengajukan permohonan
pembangunan gedung baru kepada komisi III DPR RI senilai Rp 90 miliar.
Gedung baru BNPT ini dibutuhkan karena selama ini kantor yang ditempati
BNPT masih berupa sewa.
"Kami membutuhkan pembangunan gedung baru senilai Rp 90 miliar yang
berlokasi di Jakarta Pusat, karena sampai dua tahun ini kami belum punya
gedung baru," kata Ketua BNPT Ansyaad Mbai dalam Rapat Dengar Pendapat
(RDP) Komisi III dengan Kepala BNPT, Asrena Polri dan Sekjen MK tentang
anggaran, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/10) malam seperti
dilansir detikcom.
Menurut Ansyaad, selama dua tahun ini BNPT berkantor dengan menyewa
gedung yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Maka dengan
usulan pembangunan gedung senilai Rp 90 miliar ini diharapkan BNPT
memiliki kantor sendiri yang lebih permanen dan representatif.
"Pembelian gedung baru itu seluas 3046 m2 di kawasan Jakarta Pusat," kata Ansyad.
Selain permintaan gedung baru, BNPT juga mengajukan permohonan
pembangunan pusat pelatihan penanggulangan terorisme. Program ini
diusulkan senilai Rp 163 miliar.
"Ini adalah kawasan yang tergabung dalam pusat misi perdamaian.
Status tanah milik Kemenhan, tetapi BNPT diberikan kewenangan untuk
menggunakan sampai tanpa batas waktu," ungkapnya
Usulan anggaran lain yang diajukan BNPT adalah anggaran dalam program
pencegahan terorisme senilai Rp 50 miliar dan penindakan terorisme
senilai 45,3 miliar. "Untuk kerjasama internasional membutuhkan anggaran
sebesar Rp 16,7 miliar dan dukungan administrasi serta SDM sebesar Rp
31,56 miliar. Kemudian untuk program deradikalisasi sebesar Rp 193
miliar," terang Ansyad.
Sebetulnya permintaan gedung baru ini pernah diajukan BNPT sebelumnya
dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, pada Kamis (8/3). Nilai yang
diusulkan saat itu sebesar Rp 210 miliar yang diharapkan dapat
direalisasikan dalam APBNP 2012. Namun hingga kini permintaan gedung
baru BNPT belum juga disetujui oleh DPR.
"Ada tiga opsi, salah satunya di Wisma Bakrie II di depan KPK, itu
malah gedung kantor sudah jadi sekitar Rp 150 miliar," kata Ansyaad kala
itu dalam rapat kerja di Komisi III DPR (8/3). (bilal/arrahmah.com)