News Update :

SYIRIK QUSHUR

20 Desember 2011 08.26



Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada alloh, melainkan dalam keadaan mempersekutukan alloh “.( Qs. Yusuf : 106 )

Pada prinsipnya da’wah dan perjuangan para nabi dan rosul untuk mewujudkan kalimat tauhid. Sunnatulloh akan terus terjadi perseteruan antar para muwahhidin mujahidin dan para musyrikin dengan di sokong oleh kaum munafik, peperangan atau jihad akan terus berlangsung sepanjang zaman.

Tragedi yang paling besar dalam perjalanan sejarah adalah syirik,berdasarkan parameter permusuhan antara tauhid dan syirik ini. Kita liat sekarang banyak jama’ah segolongan orang yang menisbatkan da’wah mereka kepada islam tapi jauh dari apa yang rosul da’wahkan. Sedangkan da’wah para nabi dan rosul adalah menyeru tauhid, dan jihad mereka adalah antar syirik dan tauhid .

Ketika ada orang yang menyeru pada tauhid orang – orang yang dangkal ilmunya dan yang kesyirikan sudah menjadi kegiatan mereka sehari – hari membantah dengan pertanyaan – pertanyaan : “apakah umat islam telah terjerumus dalm kemusyrikan dan kekafiran?”. Lebih klise lagi dan heran mereka mengeluarkan tuduhan terhadap pengikut tauhid yang ikhlas : “khawarij, jama’ah – jama’ah ekstrim, garis keras, teroris, kelompok – kelompok sempalan dan cap – cap lain dalam daftar mereka “. Yang lebih heran lagi kadang tuduhan ini keluar dari mulut para da’i yang menisbatkan dirinya sebagai salaf / salafy.

Umat islam telah terjerumus kedalam kemusyrikan sejak negara ini merdeka, kecuali orang – orang yang berilmu dan di karuniai bashiroh. Orang – orang bodoh yang di anggap/mengaku berilmu tidak lain mereka adalah penyeru – penyeru kepada kesesatan dan mengkaburkan makna tauhid yang sebenarnya,mereka memaknai tauhid hanya lafazhnya saja. Kemusyrikan yang dilakukan oleh umat islam sekarang telah di kabarkan oleh rosululloh SAW, dalam sabdanya :

”sesungguhnya diantara perkara yang aku khawatirkan akan menimpa umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan, dan beberapa golongan dari umatku akan menyembah berhala – berhala dan beberapa golongan dari umatku akan mengikuti jejak”. ( ibnu majah dan abu dawud ).

Dalam hadits tersebut Rosul memisahkan antara dua perkara syirik, keduanya sama – sama syirik akbar. Yang pertama : golongan yang menyembah berhala, dan yang kedua : golongan yang mengikuti jejak kaum musyrikin. Meski hasil akhirnya adalah satu yaitu kesyirikan.

Kesyirikan kedua Rosul sebutkan, yaitu syirik mengikuti kaum musyrikin.. Syirik ini banyak jenis dan bentuknya sampai – sampai umat islam tidak mengetahui dan tanpa sadar menjadi pendukung dengan mengeluarkan fatwa dan statement “kosong”. Syirik inilah yang sebagian besar kelompok – kelompok dan partai – partai penganut islam terjerumus ke dalamnya, yaitu SYIRIK QUSHUR ( SYIRIK HUKUM DAN PERADILAN / PERUNDANG – UNDANGAN ). 

Kesyirikan jenis ini tidak mengikuti orang – orang nashrani yang mentuhankan Isa bin Maryam atau menyembah latta dan ‘uzza.ksyirikan ini adalah syirik Undang-undang dan hukum paganis. Kelompok dan partai islam secara langsung ataupun tidak telah mengikuti kesyirikan ini. Mereka masuk kedalamnya sampai pada derajat meyakininya, inilah kemusyrikan yang mewabah dan menjangkiti sebagian besar umat islam pada masa sekarang.

Kesyirikan ini mengikuti cara – cara, tatanan, hukum – hukum kaum musyrikin dan bergabung dalam kelompok mereka seperti komunis, sekuler, pluralisme, demokrasi serta bentuk – bentuk kemusyrikan dan kekafiran lainnya. Syirik ini banyak tersebar luas dan jauh lebih besar dari syirik penyembah kubur.

Para da’I tidak henti - henti memerangi kemusyrikan dalam bentuk lamanya seperti menyembah kubur dan sebagainya. Sedangkan ksyirikkan sekarang (Syirik Qushur) yang di buat dan dikemas oleh orang – orang kafir, maka para da’I seakan – akan tidak peduli dan menutup mata. Ada jama’ah – jama’ah yang tidak mau membongkar syirik kubur, ada pula kelompok dari jama’ah – jama’ah yang lantang bicara bid’ah tapi tidak mau membongkar Syirik Qushur(Syirik Hukum dan Undang-undang – Undang-undang )bahkan sebagian pengikutnya masuk dan mendukungnya. 

Tetapi ketika ada kelompok atau jama’ah lain yang menda’wahkan dan menjelaskan syirik qushur secara tegas dan gamblang, maka kedua kelompok atau golongan tersebut seakan – akan bersatu memerangi kelompok ini dengan mengeluarkan fatwa dan tuduhan teroris, khawarij, ekstrim, kelompok sempalan, islam fundamentalis, serta tuduhan – tuduhan lain yang keluar dari mulut – mulut mereka. Ya, itulah mereka para pembela thoghut karena dengan fatwa dan tuduhan mereka kepada para muwahhid mujahid telah melanggengkan dan menyuburkan syirik qushur dan demokrasi, mereka adalah salafi maz’uum ( pengikut salaf hanya dalam pengakuan saja ). 

Dengan ilmu yang ada pada mereka para thoghut menjadikan mereka sebagai tameng dan menjadikan mereka sebagai penasehat untuk membendung dan mengkounter para muwahhid mujahid yang ingin menegakkan kalimat tauhid secara kaffah di bumi ini. Mereka mengaku sebagai ahlu tauhid tapi kebijakan dan perkataan atau tuduhan mereka tidak ada bedanya dengan anshoruth thoghut. 

Bangkitlah wahai para penyeru tauhid, berjuanglah mencari syahid dalam rangka menegakkan kalimat tauhid.
“ Siapa saja yang menjadikan perkataan orang – orang barat (Eropa atau amerika ) sebagai Undang-Undang yang dijadikan rujukan hukum dalam urusan darah, kemaluan dan harta. Dan dia mendahulukannya terhadap apa yang sudah diketahui dan jelas baginya apa yang terdapat di dalam kitabulloh dan di dalam sunnah Rosul – NYA, maka dia itu tanpa diragukan lagi kafir murtad bila terus bersikeras di atasnya. Dan tidak akan kembali berhukum dengan apa yang telah diturunkan alloh dan tidak bermanfaat baginya nama apapun yang dengannya dia menamai dirinya ( klaim muslim)dan ( tidak bermanfaat juga baginya )amalan – amalan zhohir apapunbaik sholat, shaum dan lainnya” (syaikh Muhammad Hamid Al – Faqiy,ta’liq Fathul MadjidHal : 477,Fathul Madjid Daar ibni ‘ashooshoh, Beirut – libanon,1426 H).

“ Alloh mengingkari orang yang keluar dari hukum alloh yang mencakup semua nilai kebaikan, mencegah semua keburukan lalu beralih kepada selainnya berupa pendapat – pendapat, hawa nafsu dan istilah – istilah yang di buat manusia tanpa sandaran dari syari’at alloh. Sebagaimana yang dulu dilakukan oleh kaum jahiliyah, yang menjalankan hukum sarat kesesatan dan kebodohan yang mereka buat berdasarkan pendapat akal dan hawa nafsu mereka. Seperti halnya kaum tartar yang menerapkan hukum sesuai politik kerajaan yang di dasarkan pada raja mereka jengis khan, yang telah menyusun ilyasiq untuk mereka. Ilyasiq merupakan perwujudan kitab hukum yang di ramu dari syari’at – syari’at beraneka ragam : Yahudi, nashrani, islam dll. 

Di dalamnya juga banyak dimuat pemikiran – pemikiran jengis khan sendiri. Maka jadilah ia ( syari’at yang bercampur aduk ) sebagai syri’at panutan bagi anak cucunya yang meraeka kedepankan dari pada berhukum dengan kitaballoh dan sunnah rosul-NYA. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu ( mengedepankan berhukum selain kitabulloh dan sunnah rosul NYA), maka dia kafir dan wajib di perangi hingga kembali kepada hukum alloh dan rosul NYA dan lalu tidak lagi berhukum dengan selain itu baik sedikit maupun banyak “.( ibnu katsir, di nukil dari kitab Al Mishbahul Munir Tahdzib – Ibnu Katsir. Hal.384 dari surat al Ma-idah dalam kitab tafsirnya ).
 

© Copyright Indahnya Islam 2010 - 2016 | Powered by Blogger.com.